5 Pemain Dota 2 yang Namanya Redup


Tak sedikit atlet esport, khusunya Dota 2 yang dulunya memiliki prestasi segudang, namun kini malah redup, karena persaingan yang semakin ketat dan munculnya pemain muda bertalenta.
Berikut adalah 5 pemain Dota 2 yang dulu sangat dipuja, namun kini namanya mulai redup!
1. Suma1L


Syed “Suma1L” Hassan adalah pemain profesional Dota 2 yang mengawali karirnya pada tahun 2015, di mana Saahil “UNiVeRsE” Arora adalah pemain yang merekomendasikan Suma1L untuk bergabung dengan tim Evil Geniuses.

Salah satu prestasi besar Suma1L adalah membawa tim Evil Geniuses menjadi juara The International tahun 2015!

Namun, beberapa tahun belakangan ini nama Suma1L mulai redup, seiring dengan turunnya performa tim EG, yang saat berita ini ditulis mereka berada di peringkat 9 dan berjuang untuk mendapatkan tiket terakhir direct invite The International 2018.

2. Dendi

Siapa yang tidak mengenal Danil “Dendi” Ishutin? Pemain Dota 2 profesional yang mengawali karir bersama tim Natus Vincere (Na`Vi) dan secara cepat membuatnya menjadi salah satu tim terbaik di dunia dengan menjadi juara The International 2011.

Sebagai midlaner, Dendi dikenal para penggemar karena sangat lihai memainkan hero Pudge dan hero lain secara kreatif. Prestasi dan karir cemerlang dari Dendi terus meningkat pada tahun 2011, 2012, dan 2013!

Namun setelah Na`Vi beberapa kali melakukan pergantian roster, tim ini mulai meredup bersamaan dengan sang bintang sendiri.

Salah satu catatan terburuk Dendi adalah, ia gagal membawa Na`Vi ke babak playoff The International 2017.

3. Chuan

Wong “ChuaN” Hock Chuan adalah pemain Dota 2 profesional yang lahir di Malaysia.

Saat masih bergabung dengan tim Dota 2 asal Cina, Invictus Gaming, ChuaN merupakan salah pemain support yang sangat ditakuti.

Dia berhasil membawa IG menjadi juara The International 2012. Namun sayangnya setelah The International 2013, dia memutuskan untuk meninggalkan pro scene Dota 2.

Setahun setelah itu, ChuaN kembali bergabung dengan IG, tapi performa tim IG mengecewakan, di mana mereka hanya mampu meraih peringkat 7-8 di The International 2014!

Kemudian bulan Desember 2015, ChuaN memutuskan untuk bergabung dengan Newbee, dan lagi-lagi performa tim mengecewakan yang hanya mampu meraih peringkat 9-12 di Shanghai Major.

4. Loda dan EGM


Jonathan “Loda” Berg adalah salah satu pemain Dota 2 profesional dari tim Alliance yang menjadi kunci saat babak grand final The International 2013.

Ia menggunakan strategi rat doto menggunakan hero Chaos Knight dan sukses membawa tim mengangkat Aegis kala itu.

Namun sepertinya tim Alliance mendapatkan kutukan juara TI, di mana perlahan tapi pasti performa tim menurun dan mulai meredup.

Sementara Jerry “EDM” Lundkvist adalah pemain support yang dikenal sangat lihai menggunakan hero seperti Visage dan Earthhaker!

Setelah performa mengecewakan di TI4 dengan Alliance, EGM menjadi pemain standin untuk Team Tinker.

Beberapa minggu setelah itu secara resmi EGM dan S4 mengumumkan hengkang dari Alliance. Sejak itu nama EGM sudah mulai tidak terdengar!

5. Notail dan Fly

Johan “N0tail” Sundstein dan Tal “Fly” Aizik adalah pemain Dota 2 profesional di tim OG. Kedua pemain ini bergabung bersama OG Dota 2 pada tahun 2015.

N0tail dikenal sangat jago saat memainkan hero Meepo dan Naga Siren, sementara Fly memiliki mental kapten dan support yang baik.

Keduanya sukses membawa OG Dota 2 meraih prestasi seperti menjadi juara Frankfrut Major 2015, Manila Major 2016, ESL One Frankfurt 2016.

Namun setelah ditinggal beberapa pemain kunci seperti Amer “Miracle-“ Barkawi, David “MoonMeander” Tan, dan Andreas “Cr1t-“ Franck Nielsen, performa OG Dota 2 kadung tidak jelas, bahkan bisa dibilang menurun.

Bahkan saat ini OG hanya mampu menduduki peringkat 12 klasemen sementara Dota 2 Pro Circuit!  DN

0 Response to "5 Pemain Dota 2 yang Namanya Redup"

Post a Comment